Artikel Mu'jizat Qur'an & Sunnah Hikmah Dilarangnya Makan Dan Minum Sambil Berdiri Jumat, 12 April 13 Dari Abu Sa'id al-Khudri radhiyallahu 'anhu:
Ãä ÇáäÈí Õáì Çááå Úáíå æÓáã ÒÌÑ Úä ÇáÔÑÈ ÞÇÆãÇð " ÑæÇå ãÓáã ¡ ÞÇá ÞÊÇÏÉ : ÝÞáäÇ ÝÇáÃßá ÝÞÇá : ÐÇß ÃÔÑ æÃÎÈË " ÑæÇå ãÓáã æÇáÊÑãÐí æÞÇá ÕÍíÍ ÛÑíÈ .
" Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang minum sambil berdiri." (HR. Muslim). Qotadah berkata :lalu kami berkata, " bagaimana dengan " makan (sambil berdiri) ? beliau menjawab, " itu lebih jelek dan lebih buruk.(HR.Muslim dan at Tirmidzi. at Tirmidzi mengatakan, shohih ghorib.
Dan dari Anas dan Qatadah radhiyallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:
" Ãäå äåí Ãä íÔÑÈ ÇáÑÌá ÞÇÆãÇð "ÞóÇáó ÞóÊóÇÏóÉõ ÝóÞõáúäóÇ ÝóÇáÃóßúáõ¿ ÝóÞóÇáó ÐóÇßó ÃóÔóÑøõ Ãóæú ÃóÎúÈóËõ.
" Sesungguhnya beliau (shallallahu 'alaihi wasallam) melarang seseorang minum sambil berdiri." Qatadah radhiyallahu 'anhu berkata:' Kami berkata:' Lalu bagaimana dengan makan?' Maka beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:' Itu lebih buruk atau lebih jelek.'" (HR. Muslim)
Dari Ummu al-Fadhl bintu al- Harits radhiyallahu 'anha:
" ÃóäøóåóÇ ÃóÑúÓóáóÊú Åöáóì ÇáäøóÈöíøö Õóáøóì Çááøóåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó ÈöÞóÏóÍö áóÈóäò æóåõæó æóÇÞöÝñ ÚóÔöíøóÉó ÚóÑóÝóÉó ÝóÃóÎóÐó ÈöíóÏöåö ÝóÔóÑöÈóåõ " ÒóÇÏó ãóÇáößñ Úóäú ÃóÈöí ÇáäøóÖúÑö " Úóáóì ÈóÚöíÑöåö " ÑæÇå ÇáÈÎÇÑí.
" Bahwasanya dia radhiyallahu 'anha mengirimkan segelas susu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau sedang wukuf pada sore hari di padang 'Arafah, lalu beliau mengambil (susu tersebut) dan meminumnya." Malik menambahkan dari Abu An Nadlar " di atas untanya". (HR.al-Bukhori)
Hadits-hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang mulia ini sebagiannya melarang minum sambil berdiri dan sebagiannya lagi membolehkan. Lalu apakah di dalamnya ada Nasikh dan Mansukh (penghapusan/penggantian satu hukum dengan hukum yang lain)?
Imam an-Nawawi rahimahullah dalam Syarh Shahih Muslim berkata:" Di dalam hadits-hadits ini tidak ada masalah dan tidak ada yang lemah, akan tetapi semuanya shahih. Dan yang benar di dalamnya (dalam memahaminya) adalah bahwa larangan tersebut dibawa kepada makna makruh tanzih. Dan adapun minumnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam keadaan berdiri maka itu adalah penjelasan akan bolehnya hal tersebut. Maka tidak ada masalah dan tidak ada yang kontradiksi. Dan apa yang kami sebutkan ini adalah jalan keluar yang harus ditempuh. Dan adapun yang mengira bahwa di sini ada Naskh (penghapusan/penggantian satu hukum dengan hukum yang lain) maka ia telah keliru dengan kekeliruan yang parah."
Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah mengomentari perkataan an-Nawawi rahimahullah di atas dengan berkata:" Dan ini adalah metode yang paling penting untuk ditempuh, paling selamat dan paling jauh dari kritikan." Dan al-Atsram mengisyaratkan kepada hal itu.
Adapun dari sisi kesehatan, maka Dr. Abdul Razzaq al-Kilani berkata" Sesungguhnya minum dalam keadaan duduk lebih sehat, lebih selamat, lebih nyaman dan lebih enak, yang mana apa yang dimakan dan diminum oleh orang tersebut akan melewati dinding lambung dengan perlahan dan lembut. Adapun minum dalam keadaan berdiri maka ia menyebabkan turunnya cairan (air minum) ke lambung dengan keras dan menabraknya dengan keras. Dan bahwasanya pengulangan proses ini dalam waktu yang lama akan menyebabkan lambung menjadi turun dan lembek, dan efeknya adalah menyebabkan gangguan pencernaan. Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang minum dalam keaadan berdiri maka hal itu hanyalah karena sesuatu yang mendesak yang menghalangi beliau untuk minum sambil duduk. Sesuatu yang mendesak tersebut seperti keramaian di tempat haji, dan minumnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam keadaan berdiri bukanlah kebiasaan dan sesuatu yang dirutinkan." Wallahu A'lam
(Sumber: ÇáÇÚÌÇÒ ÇáÚáãí Ýí ÃÏÇÈ ÇáØÚÇã æ ÇáÔÑÇÈ Ýí ÇáÇÓáÇã Oleh Dr. Muhammad Nazar Daker. Diterjemahkan secara ringkas dan diposting oleh Abu Yusuf Sujono)
Hit : 10165 | Index | kirim ke teman | versi cetak |
Bagikan
Artikel lainnya:
|