Artikel : Bulein Annur - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits

Etika Berpuasa

Jumat, 15 Maret 24
**

Menginginkan Ridha-Nya

Pertama kali yang perlu disebutkan, hendaknya seorang muslim yang berpuasa menginginkan ridha Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- semata, dalam keadaan beriman dan mengharap pahala-Nya. Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-bersabda,


ãóäú ÕóÇãó ÑóãóÖóÇäó ÅöíãóÇäðÇ æóÇÍúÊöÓóÇÈðÇ ÛõÝöÑó áóåõ ãóÇ ÊóÞóÏøóãó ãöäú ÐóäúÈöåö


“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Dalam redaksi lain menurut riwayat Ahmad : “… diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.”

Niat

Sebelum seseorang berpuasa, maka ia harus berniat puasa terlebih dahulu, berdasarkan sabda Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- :


ãóäú áóãú íõÈóíøöÊö ÇáÕøöíóÇãó ÞóÈúáó ØõáõæÚö ÇáúÝóÌúÑö ÝóáÇó ÕöíóÇãó áóåõ


“Barangsiapa tidak berniat puasa sebelum terbit fajar, maka tidak ada puasa baginya.” (HR. al-Baihaqi)

Dalam riwayat an-Nasai disebutkan :


ãóäú áóãú íõÈóíøöÊö ÇáÕøöíóÇãó ãöäó Çááøóíúáö ÝóáóÇ ÕöíóÇãó áóåõ


“Barangsiapa tidak berniat puasa pada malam hari, maka tidak ada puasa baginya.”

Tidak Menyia-nyiakan Sahur

Seorang muslim hendaknya berusaha sekuat tenaga untuk tidak menyia-nyiakan makan sahur. Dalam makan sahur terdapat banyak kebaikan dan pahala melimpah. Bila itu ditinggalkan, berarti ia telah menghalangi diri dari mendapatkan pahala berlimpah.

Imam al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadis Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-bahwa beliau bersaba,


ÊóÓóÍøóÑõæÇ ÝóÅöäøó Ýöí ÇáÓøóÍõæÑö ÈóÑóßóÉð


“Makan sahurlah kalian, karena dalam makan sahur terdapat berkah.”

Nabi -Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-juga bersabda,


ÇáÓøóÍõæÑõ ßõáøõåõ ÈóÑóßóÉñ ÝóáóÇ ÊóÏóÚõæåõ æóáóæú Ãóäú íóÌúÑóÚó ÃóÍóÏõßõãú ÌõÑúÚóÉð ãöäú ãóÇÁò ÝóÅöäøó Çááøóåó ÚóÒøó æóÌóáøó æóãóáóÇÆößóÊóåõ íõÕóáøõæäó Úóáóì ÇáúãõÊóÓóÍøöÑöíäó


“Sahur itu semuanya merupakan berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya meski hanya minum seteguk air. Karena Allah dan para malaikat-Nya mengucapkan shalawat kepada orang-orang yang sahur.” (HR. Ahmad)

Seorang sahabat Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-berkata, “Aku pernah masuk menemui Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-ketika beliau sedang makan sahur. Beliau lalu bersabda, ‘Sesungguhnya makan sahur adalah berkah yang diberikan Allah kepada kalian. Maka, janganlah kalian tinggalkan’.” Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-bersabda,


ÇóáúÈóÑóßõÉõ Ýöí ËóáóÇËóÉò : ÇóáúÌóãóÇÚóÉö æóÇáËøóÑöíúÏö æóÇáÓøóÍõæúÑö


“Berkah itu ada dalam tiga hal ; berjamaah, tsarid (bubur daging), dan makan sahur.” (HR. Thabrani)

Di antara keutamaan makan sahur, bahwa perbuatan ini sebagai pembeda antara puasa orang Islam dengan puasa Ahli kitab.

Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-bersabda,


ÝóÕúáõ ãóÇ Èóíúäó ÕöíóÇãöäóÇ æó ÕöíóÇãö Ãóåúáö ÇáúßöÊóÇÈö ÃóßúáóÉõ ÇáÓøóÍõæúÑö


“Perbedaan antara puasa kita dan puasa ahli kitab adalah dalam makan sahur.” (HR. Ad-Darimi, Ibnu Hibban, dan Ibnu Khuzaimah)

Bila hal itu telah diketahui, maka keutamaan makan sahur itu lebih besar lagi bila diakhirkan, sebab dalam hal ini ada kebaikan yang banyak. Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-biasa mengakhirkan makan sahur.

Diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit-ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ-ia berkata,


ÊóÓóÍøóÑúäóÇ ãóÚó ÇáäøóÈöíøö Õóáøóì Çááøóåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó Ëõãøó ÞóÇãó Åöáóì ÇáÕøóáóÇÉö ÞõáúÊõ ßóãú ßóÇäó Èóíúäó ÇáúÃóÐóÇäö æóÇáÓøóÍõæÑö ÞóÇáó ÞóÏúÑõ ÎóãúÓöíäó ÂíóÉð.


“Kami pernah makan sahur bersama Nabi -Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- , setelah itu beliau bangkit menuju shalat. Anas bertanya, ‘Berapa lama waktu antara adzan dan makan suhur ? ‘ Zaid menjawab, ‘Sekira-kira bacaan 50 ayat.”

Diriwayatkan dari Abu Darda’, ”Ada tiga akhlak kenabian; menyegerakan berbuka puasa, mengakhirkan makan sahur, dan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di dalam shalat.” (HR. Thabrani dan dihukumi hadis marfu’ sebagaimana pernyataan para ulama).

Keutamaan makan sahur menjadi lebih bagus bila makan dengan kurma, atau disertai kurma. Ini berdasarkan sabda Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-,


äöÚúãó ÓóÍõæúÑõ ÇáúãõÄúãöäö ÇáÊøóãúÑõ


“Makan sahur terbaik bagi orang beriman adalah kurma.” (HR. Abu Dawud dan lainnya)

Besiap shalat Subuh

Bila seorang mukmin telah menyelesaikan sahurnya, hendaknya ia segera bersiap-siap untuk menunaikan shalat Subuh. Jangan ia menyepelekannya, sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian orang yang makan sahur lalu tidur hingga tidak mengerjakan shalat Subuh. Cukuplah itu dianggap sebagai musibah dan tindakan penyepelean, terutama bila malamnya ia bergadang.

Manfaatkan semua waktu untuk kebaikan

Seorang mukmin harus memanfaatkan semua waktu puasanya untuk kebaikan dengan segala macamnya. Misalnya, membaca al-Qur’an, istighfar, dan lainnya.

Segera berbuka

Bila telah dekat waktu berbuka, hendaknya ia mengingat sunnah-sunnah yang biasa dikerjakan Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-, di antaranya segera berbuka. Imam al-Bukhari dan Muslim mengeluarkan sebuah hadis yang marfu’ dari Sahl bin Sa’ad-ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ-, disebutkan :


áóÇ íóÒóÇáõ ÇáäøóÇÓõ ÈöÎóíúÑò ãóÇ ÚóÌøóáõæúÇ ÇáúÝöØúÑó


“Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.”

Dari Abu Hurairah-ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ-diriwayatkan hadis marfu’ :


áÇó íóÒóÇáõ ÇáÏøöíäõ ÙóÇåöÑðÇ ãóÇ ÚóÌøóáó ÇáäøóÇÓõ ÇáúÝöØúÑó áöÃóäøó ÇáúíóåõæÏó æóÇáäøóÕóÇÑóì íõÄóÎøöÑõæäó


“Agama Islam senantiasa unggul selama pemeluknya menyegerakan berbuka, karena kaum Yahudi dan Nasrani mengakhirkan (berbuka).” (HR. Abu Dawud dan Ahmad)

Sebelumnya, telah disebutkan hadis dari Abu Darda’-ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ-bahwa ada tiga akhlak kenabian dan salah satunya adalah menyegerakan berbuka puasa.

Berbuka dengan kurma

Termasuk sunnah, orang yang puasa hendaknya berbuka dengan kurma. Bila tidak mendapatkannya, cukuplah dengan air. Diriwayatkan dari Salman bin ‘Amir Adh-Dhabi-ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ-,ia berkata, Rasulullah-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-bersabda,


ÅöÐóÇ ÃóÝúØóÑó ÃóÍóÏõßõãú ÝóáúíõÝúØöÑú Úóáóì ÊóãúÑò ÝóÅöäøóåõ ÈóÑóßóÉñ ÝóÅöäú áóãú íóÌöÏú ÝóáúíõÝúØöÑú Úóáóì ÇáúãóÇÁö ÝóÅöäøó ÇáúãóÇÁó ØóåõæÑñ


“Bila salah seorang di antara kalian berbuka puasa, hendaklah berbuka dengan kurma, sebab itu mengandung berkah. Bila tidak mendapatkan kurma, maka dengan air, sebab air itu suci.” (HR. Ahmad dan Penulis kitab-kitab Sunan)

Rahasia Menakjubkan

Mengawali buka puasa dengan kurma itu memiliki rahasia yang menakjubkan. Beberapa pakar kedokteran menyebutkan bahwa usus itu menyerap zat gula yang bersifat mudah dicerna dalam waktu kurang dari 5 menit. Badan pun jadi terasa segar dan hilanglah kekurangan zat gula dan cairan. Sebab, gula darah dalam tubuh akan menurun pada saat berpuasa, sehingga terkadang menyebabkan rasa lapar dan terkadang agak lemas. Kondisi ini akan cepat hilang bila mengonsumsi makanan yang mengandung zat gula.

Pakar lainnya mengatakan, “Alasan berbuka dengan air, karena ketika berpuasa badan mengalami semacam kekeringan. Bila dibasahi dengan air, maka tubuh akan lebih sempurna dalam memfungsikan makanan.” Semoga shalawat dan salam senantiasa Allah limpahkan kepada Nabi kita Muhammad-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- yang mengasihi dan menyayangi umatnya.

Berdoa ketika berbuka puasa

Termasuk amalan sunnah, orang yang berpuasa hendaknya berdoa ketika berbuka puasa. Ada anjuran dalam hal ini dari Rasulullah -Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-. Beliau-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-bersabda,


ËóáóÇËóÉñ áóÇ ÊõÑóÏøõ ÏóÚúæóÊõåõãú : ÇóáÕøóÇÆöãõ ÍóÊøóì íõÝúØöÑó æóÇúÅö ãóÇãõ ÇáúÚóÇÏöáõ æóÏóÚúæóÉõ ÇáúãóÙúáõæúãö


Ada tiga orang yang tidak ditolak doanya ; orang yang berpuasa sampai berbuka, imam yang adil, dan doa orang yang dianiaya (HR.ath-Thabrani)

Rasulullah -Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-juga bersabda,

“Ada tiga doa yang dikabulkan ; doa orang yang berpuasa, doa orang yang dianiaya, dan doa orang yang bepergian.”

Rasulullah -Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-juga bersabda, “Ada tiga doa yang tidak ditalok ; doa orang tua untuk anaknya, doa orang yang berpuasa, dan doanya orang yang bepergian.”

Berdoa dengan doa Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-

Termasuk amalan sunnah, orang yang berpuasa hendaknya berdoa dengan doa yang diwariskan dari Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-. Ketika berbuka puasa, beliau-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-berdoa :


ÐóåóÈó ÇáÙøóãóÃõ æóÇÈúÊóáøóÊö ÇáúÚõÑõæÞõ æóËóÈóÊó ÇáÃóÌúÑõ Åöäú ÔóÇÁó Çááøóåõ


“Telah hilang rasa dahaga, telah basah kerongkongan, dan tetaplah pahalanya insya Allah.”(HR. Abu Dawud)

Mengajak orang lain berbuka bersama

Seorang muslim hendaknya berusaha mengajak orang lain untuk berbuka puasa bersamanya. Ada sebuah riwayat, bahwa Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó – bersabda, “Barangsiapa memberi makanan berbuka kepada orang yang puasa, atau menyiapkan perbekalan seorang pejuang, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala mereka.”

Rasulullah-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó –juga bersabda,


ãóäú ÝóØøóÑó ÕóÇÆöãðÇ ßóÇäó áóåõ ãöËúáõ ÃóÌúÑö ÇáÕøóÇÆöãö ãöäú ÛóíúÑö Ãóäú íóäúÞõÕó ãöäú ÃóÌúÑö ÇáÕøóÇÆöãö ÔóíúÆðÇ


“Barangsiapa memberi makanan berbuka kepada orang yang berpuasa, maka ia meperoleh pahala seperti pahala orang yang berpuasa, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa itu.” (HR. Ahmad)

Karena itu, kita semua harus memiliki obsesi untuk segera berbuat kebaikan. Pasalnya, dagangan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-itu mahal. Kami memohon kepada-Mu; ya Allah, jadikanlah kami dan dan saudara-saudara sesama muslim termasuk orang-orang yang menunaikan puasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala.

Jadikanlah amal kami yang terbaik sebagai penutup hidup kami dan hari-hari terbaik kami adalah saat bertemu dengan-Mu.

Sebagai catatan, bahwa sebuah ibadah harus memenuhi dua syarat utama, yaitu ikhlash kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-dan mengikuti petunjuk Rasul-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó –. Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman,


ÝóÇÏúÚõæÇ Çááøóåó ãõÎúáöÕöíäó áóåõ ÇáÏøöíäó æóáóæú ßóÑöåó ÇáúßóÇÝöÑõæäó [ÛÇÝÑ : 14]


Maka, sembahlah Allah dengan memurnikan ibadah kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya) (al-Ghafir : 14)


æóãóÇ ÂÊóÇßõãõ ÇáÑøóÓõæáõ ÝóÎõÐõæåõ æóãóÇ äóåóÇßõãú Úóäúåõ ÝóÇäúÊóåõæÇ [ÇáÍÔÑ : 7]


“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah … “ (al-Hasyr : 7)

Dalam beribadah, hendaknya seorang muslim meneladani Nabi -Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó –, baik dalam perkataan maupun amal perbuatan, dan ikhlas hanya untuk Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-semata.

Wallahu A’lam

(Redaksi)

Sumber :

Mukhalafat Ramadhan, Abdul Aziz bin Muhammad as-Sadhan, 31-38


Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatannur&id=1065